aku memang bukan chairil, ataupun rendra. tapi kelak, karyaku akan menggemparkan dunia
ibarat sebuah perlombaan balap, finish tinggal beberapa meter lagi. sedangkan setahun, bahkan dua atau tiga tahun yang lalu, disaat perlombaan ini belum mulai, aku masih seperti remaja pada umumnya, dan siswa cupu pada khususnya. wkwk. saat itu, aku merasa menulis itu asyik. tapiii,
kejadian itu berawal ketika aku masuk kelas 11. hal yang sama terulang ketika aku kelas 8 di sebuah smp di kota garam yang (katanya) unggulan. bedanya, kalo dulu masuk kelas unggulan dengan kolega yang saling support. sedang sekarang, saling membunuh.#dasar aku alay
semenjak itu, aku ga pernah menulis lagi. jiwa pujanggaku seolah - olah mati suri. aku rindu taburan metafor yang (dulu) selalu menghiasi lisanku. aku yang sekarang bagai paradoks kucing schrodinger, kucing setengah hidup setengah mati. aku masih hidup dengan bahagia. karena amunisi yang sejak dulu aku siapkan, terbukti ampuh untuk menjuarai perlombaan tadi, sedangkan hobi, bakatku sebagai penulis seolah - olah hilang. karena hanya sebuah paradoks yang sarat ketidakpastian, biarlah aku menentang itu. hidup bahagia, memenangi perlombaan, sekaligus menjadi penyair, apa salahnya.
0 komentar:
Posting Komentar